Perayaan Imlek: Momen Solid Kebersamaan Antar Umat Beragama | Toleransi Itu Indah!

Perayaan Imlek: Momen Solid Kebersamaan Antar Umat Beragama

MEDAN - Tahun Baru Imlek 2025 nggak cuma soal barongsai dan kembang api, tapi juga tentang berbagi kebahagiaan dan menjaga persaudaraan! Hal ini dibuktikan oleh Indra Wahidin, salah satu tokoh Tionghoa di Medan, yang ngajak berbagai kalangan lintas agama buat kumpul bareng dan makan-makan di rumahnya di Perumahan Tasbih, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).

"Kita manfaatkan momen Imlek ini buat mempererat silaturahmi antar umat beragama. Kalau bisa duduk bareng dan makan bareng, artinya kita masih bisa berbagi kebersamaan dan toleransi," kata Indra yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Perhimpunan Indonesia Tionghoa.

Imlek Jadi Ajang Silaturahmi Lintas Agama

Bukan cuma para tokoh agama yang diundang, tapi juga sejumlah politikus dari berbagai partai, anggota DPR, dan kolega-kolega dekatnya. Indra bersyukur masih bisa mengadakan acara ini dalam keadaan sehat. Menurutnya, acara seperti ini sudah jadi tradisi setiap tahun, supaya suasana kekeluargaan tetap terasa dan masyarakat bisa melihat contoh nyata dari toleransi yang sesungguhnya.

"Toleransi itu nggak jatuh dari langit, bro. Itu butuh usaha dan niat baik dari semua pihak. Kalau tokoh-tokoh agama bisa duduk bersama dan ngobrol santai, kenapa masyarakat nggak bisa?" katanya sambil tersenyum.

Filosofi Imlek: Usaha dan Doa Harus Seimbang

Buat Indra, Imlek bukan sekadar seremoni tahunan, tapi ada makna mendalam di baliknya. Menurutnya, tiap orang punya tanggung jawab untuk memperbaiki kehidupannya sendiri, baik dari segi spiritual maupun ekonomi. Dengan kata lain, kerja keras dan doa harus berjalan seimbang.

"Nggak bisa cuma doa doang tapi malas gerak. Harus ada usaha juga buat mencapai kehidupan yang lebih baik. Yang di atas udah kasih kita jalan, tinggal kita yang harus berusaha," ujar Indra.

Harapannya di tahun Ular Kayu ini, semua orang bisa meraih yang terbaik dalam hidupnya. "Mudah-mudahan semua diberi kesehatan, yang kerja bisa naik pangkat, yang usaha makin lancar. Pokoknya berkah buat semua!" tambahnya.

Merajut Harmoni, Merayakan Perbedaan

Dalam acara tersebut, banyak tamu dari latar belakang berbeda yang hadir. Salah satunya adalah Amril Harahap, Ketua Ikatan Pelajar Al-Washliyah Sumatera Utara. Ia mengaku sangat senang bisa ikut merayakan Imlek bersama komunitas Tionghoa dan melihat bagaimana perayaan ini juga menjadi ajang untuk saling menghormati antar umat beragama.

"Medan ini kan kota yang penuh keberagaman. Ada banyak suku dan agama yang hidup berdampingan. Nah, acara kayak gini bisa jadi penguat buat kita semua agar semakin solid dan saling menghormati," kata Amril.

Menurutnya, kehadiran masyarakat dari berbagai agama dalam acara ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua. Nggak peduli suku atau agama, yang penting adalah bagaimana kita bisa menjaga keharmonisan dan tetap saling support.

Baca Juga : Meriahkan Tahun Baru Imlek 2576, Barongsai Beraksi di Stasiun Jember

Imlek Bukan Sekadar Perayaan, Tapi Warisan Budaya

Selain sebagai momen berkumpul, Imlek juga menyimpan banyak makna budaya yang dalam. Dari dekorasi merah yang melambangkan keberuntungan, angpao sebagai simbol berbagi rezeki, hingga makanan khas seperti kue keranjang yang menandakan rezeki yang melimpah. Semua ini adalah bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.

"Setiap elemen dalam Imlek punya maknanya masing-masing. Warna merah itu melambangkan keberuntungan, suara petasan buat ngusir energi negatif, sedangkan makanan-makanan yang disajikan juga punya simbol keberkahan. Jadi, ini bukan cuma perayaan biasa, tapi juga penghormatan terhadap budaya dan leluhur," tambah Indra.

Jangan Lupakan Kewaspadaan

Meskipun suasana perayaan begitu meriah, masyarakat tetap diingatkan buat waspada terhadap potensi bencana seperti hujan lebat dan banjir yang sering terjadi di awal tahun. Selain itu, Indra juga berpesan agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap acara, mengingat pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.

"Merayakan boleh, tapi tetap jaga keamanan dan kesehatan. Jangan sampai euforia malah bikin kita lengah. Apalagi buat yang punya keluarga besar, penting banget buat tetap berhati-hati," pesannya.

Tahun Ular Kayu, Harapan Baru!

Dengan datangnya Tahun Ular Kayu, banyak harapan baru yang ingin dicapai oleh masyarakat Tionghoa maupun seluruh warga Indonesia. Dari segi bisnis, banyak pengusaha berharap kondisi ekonomi semakin membaik dan stabil. Dari segi sosial, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya toleransi dan kebersamaan.

"Harapan gue sih simpel, semoga kita semua bisa terus rukun, rezeki lancar, dan yang penting tetap sehat. Imlek ini bukan cuma buat Tionghoa, tapi buat kita semua yang hidup di negeri yang penuh keberagaman ini," tutup Indra.

Jadi, di tahun ini, yuk kita lebih banyak berbagi, lebih banyak peduli, dan tentunya lebih banyak bersyukur. Karena pada akhirnya, kebahagiaan itu bukan tentang apa yang kita punya, tapi seberapa banyak yang bisa kita bagikan ke orang lain. Gong Xi Fa Cai! 🎉

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama