AHY: Masih Kegedean Kalau 100 Hari Prabowo Udah Dinilai!

AHY: Masih Kegedean Kalau 100 Hari Prabowo Udah Dinilai!

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), punya pandangan sendiri soal 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto. Menurutnya, jangan buru-buru kasih cap sukses atau gagal, karena ini masih pemanasan! Kalau diibaratkan pertandingan bola, ini baru menit pertama, masih jauh dari peluit akhir.

AHY dengan santai menjelaskan kalau Prabowo bakal mimpin Indonesia selama 1.826 hari alias lima tahun penuh, dari 20 Oktober 2024 sampai 20 Oktober 2029. Artinya, 100 hari pertama itu baru secuil dari perjalanan panjang kepemimpinan Prabowo. "Belum bisa tuh 100 hari dijadikan patokan mutlak, wong masih panjang perjalanannya," kata AHY saat diskusi bareng di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (31/1).

"Kalau kita mau ambil kesimpulan sekarang, ya bisa dibilang masih terlalu cepat. Terlalu awal buat bilang ini sukses atau gagal," lanjutnya. Jadi, buat yang udah mulai nyinyir atau keburu kasih pujian setinggi langit, mending tenang dulu, nikmati prosesnya!

Baca Juga : Perayaan Imlek: Momen Solid Kebersamaan Antar Umat Beragama | Toleransi Itu Indah!

Respon Publik? Cukup Positif, Tapi Jangan Terlena

Meski begitu, AHY juga bersyukur karena dalam 100 hari pertama ini, respon masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo cukup tinggi. Banyak hasil survei yang menunjukkan kalau masyarakat cukup puas dengan langkah awal yang diambil.

"Tapi jangan sampai ini bikin kita jadi cepat puas. Justru harus jadi pemacu semangat buat terus menjaga kepercayaan publik," tegasnya. Menurutnya, yang lebih penting dari sekadar angka-angka survei adalah bagaimana pemerintahan ini benar-benar bisa ngasih dampak nyata ke masyarakat.

Fokus Infrastruktur: Gak Cuma Bangun, Tapi Harus Ada Manfaatnya

Selain itu, AHY juga menyoroti arah pembangunan infrastruktur di era Prabowo. Ia bilang, Prabowo pengen agar pembangunan yang dilakukan gak sekadar proyek mercusuar, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat.

Misalnya, ada banyak proyek strategis nasional (PSN) yang sudah ditetapkan, totalnya 280 proyek. Nah, AHY menegaskan bahwa proyek-proyek ini harus terus dievaluasi. Jangan sampai ada proyek yang asal jalan tapi gak sesuai dengan tujuan awalnya.

"Kita harus cek, apakah proyek ini udah sesuai dengan rencana? Apakah dampaknya benar-benar terasa? Atau ada hal-hal yang harus diperbaiki?" kata AHY.

Evaluasi Itu Penting, Jangan Sampai Salah Arah!

Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron alias Hero, juga sependapat. Menurutnya, meskipun 100 hari bukan ukuran mutlak keberhasilan pemerintahan, tetap harus ada evaluasi yang dilakukan.

"100 hari ini bisa dijadikan cerminan buat perencanaan ke depan. Kalau ada yang kurang, bisa diperbaiki. Kalau ada yang udah bagus, bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.

Hero ngasih contoh sederhana soal pembangunan bendungan. "Jangan sampai ada bendungan dibangun megah, tapi ternyata nggak ada saluran irigasi yang nyambung ke sawah. Kan percuma jadinya!" katanya.

Apa yang Bisa Kita Harapkan ke Depannya?

Kalau melihat dari pernyataan AHY dan Hero, kita bisa berharap bahwa pemerintahan Prabowo benar-benar punya komitmen buat membawa perubahan yang lebih baik. Namun, tentu saja perjalanan ini masih panjang dan nggak bisa dinilai cuma dari 100 hari pertama.

Yang penting sekarang adalah terus memantau dan mengawal kebijakan pemerintah. Kalau ada yang bagus, kita dukung. Kalau ada yang perlu dikritisi, kita sampaikan dengan cara yang membangun.

Jadi, buat kamu yang udah nungguin Prabowo ngeluarin gebrakan besar, sabar dulu ya. Ini masih pemanasan, masih ada 1.726 hari lagi buat melihat bagaimana perubahan nyata yang akan terjadi di Indonesia!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama