Program Lumbung Pangan Humbang Hasundutan: Harapan Baru Buat Petani Lokal | KMNEWS

Program Lumbung Pangan Humbang Hasundutan: Harapan Baru Buat Petani Lokal

Halo, Sobat KMNEWS! Ada kabar seru nih dari Sumatera Utara. Jadi, di Humbang Hasundutan, ada program lumbung pangan yang bikin kehidupan petani di tiga desa makin asik dan produktif. Desa Hutajulu, Ria-ria, dan Parsingguran 1 sekarang punya solusi buat masalah pertanian yang selama ini bikin mumet. Gimana nggak? Program ini bukan cuma soal nanam dan panen, tapi juga ngajarin cara bertani yang berkelanjutan. Intinya sih, ini langkah jitu buat ketahanan pangan kita ke depan.

Kenapa Program Ini Penting Banget?

Jadi gini, kata Dedek Prayudi, jubir dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, ada tiga alasan utama kenapa program ini jadi solusi buat masalah pangan di Indonesia. Pertama, lahan pertanian kita tiap tahun makin berkurang, lho. Bayangin, kita kehilangan 40 ribu hektar lahan tiap tahunnya. Wah, itu setara sama luas kota! Kedua, jumlah penduduk kita nambah terus, sekitar 3 juta jiwa per tahun. Kebayang kan, lahan makin sempit, orang makin banyak. Ketiga, geopolitik dunia lagi berantakan. Negara pengekspor pangan kayak India udah mulai ngerem ekspornya. Jadi, kita nggak bisa terus-terusan bergantung sama impor.

Kalau situasi ini terus dibiarkan, dampaknya jelas ke inflasi. Harga pangan di dalam negeri bakal naik terus. Makanya, kita harus mandiri. Program lumbung pangan ini tuh langkah konkret biar kita nggak terlalu ketergantungan sama pangan impor.

Lumbung Pangan 435 Hektar, Wow Banget!

Program ini dikerjakan di atas lahan seluas 435 hektar. Bayangin betapa luasnya! Ada proses pembersihan lahan (land clearing), terus kerja sama antara pemerintah, swasta, dan warga setempat. Jadi, petani lokal nggak cuma jadi penonton, tapi juga ikut dilibatkan langsung. Mereka dilatih cara bertani yang lebih modern, tapi tetap menjaga tradisi lokal. Hasilnya? Mereka bisa punya lahan pertanian yang nggak cuma produktif, tapi juga ramah lingkungan. Oh iya, ada juga lahan buat riset pertanian biar ke depannya kita bisa terus inovasi.

Petani Lokal Makin Semangat!

John Les Lumbuun, salah satu petani dari Desa Ria-ria, cerita kalau dia udah mulai ikut program ini sejak 2020. Fokus utamanya sih nanam kentang granola, tapi dia juga rotasi tanaman kayak jagung dan kubis. Dengan cara ini, tanahnya tetep subur, hasil panennya makin oke. Harga jual kentang granola yang dia tanam bahkan sampai Rp 8.000 per kilogram. Lumayan banget, kan? Lebih tinggi dari kentang industri. John bilang, sekarang dia bisa bertani secara mandiri. Ini beneran bukti nyata kalau program ini sukses banget!

Nggak cuma itu, Laos Marune Rumabutar, petani lain, juga punya cerita menarik. Dia bilang kalau lumbung pangan ini jadi kunci ketahanan pangan buat banyak orang di desanya. "Kalau dulu nyari kerja susah, sekarang nggak perlu jauh-jauh. Di sini aja udah cukup, lebih nyaman," katanya sambil senyum lebar. Program ini nggak cuma ngasih lapangan kerja, tapi juga bikin warga lokal lebih percaya diri buat mengembangkan pertanian.

Ayo Dukung Program Lokal!

Nah, dari cerita ini kita bisa lihat kalau pertanian itu penting banget. Program lumbung pangan kayak di Humbang Hasundutan ini nggak cuma soal panen, tapi juga soal masa depan kita. Kita semua punya peran buat mendukung. Yuk, mulai dari hal kecil, kayak beli produk lokal dan ikut menyuarakan pentingnya pertanian berkelanjutan. Siapa tahu, langkah kecil kita bisa jadi perubahan besar buat Indonesia. Semangat, Sobat Tani!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama